Featured Post Today
print this page
Latest Post

Operator Sekolah, Sudah Jatuh Tertimpa tangga Pula

 

Sertifikasi bagi Guru PNS sudah cair, begitu senang dan bahagia nya yang menerima, sesuai dengan kinerja mereka dan data yang harus dilengkapi selama ini sudah terseleseikan demi mendapatkan SKTP.

Namun sisi lain beberapa Operator sekolah sangat berharap, berdoa semoga para penerima tunjangan sertifikasi ini mengingat jasa-jasa mereka yang cukup lelah bertarung dengan waktu serta berbagai rincian data yang menjadi tolak ukur guna mendapatkan SKTP untuk dapat keluarnya tunjangan sertifikasi bagi para PNS penerima tunjangan tersebut.
Tak jarang diantara para operator ini ada yang bekerja secara ikhlas walau hasilnya mengecewakan bagi si PTK, Alhasil banyak yang di maki-maki oleh PTK, walau tak semuanya namun keluhan ini sangat membahana di berbagai jejaring sosial maupun secara langsung dari beberapa rekan operator sekolah.
kita tentu mengetahui bahwa para operator ini dalam tugasnya tidak lah mudah, tidak ada hal main-main mereka dalam mengerjakan data, apalagi rata-rata mereka dari guru honorer yang rela tiap malam begadang demi mudahnya akses internet sementara upah yang diterima kadang tak jelas atau bahkan di acuhkan.
waktu salah terima lah makian, saat benar selamat tinggal konon kebanyakan itulah yang terjadi, apa mau di kata operator sudah di danai sekolah ucap mereka, namun hal ini tidaklah sepenuhnya kendala atau daya keringat yang mereka keluarkan sesuai dengan upah, apalagi menyangkut data individu PTK yang harus nya bersifat intern mereka kerjakan dengan PTK yang masih ada kesalahan data, walau sebenarnya kadang data mereka sesuai dengan panduan namun sistem penerimaan aplikasi web tidak berkata demikian, kembali lagi mereka para operator yang disalahkan, "Sudah jatuh tertimpa tangga pula "
Operator Sekolah Nasib mu kini, semoga para pembaca yang menerima tunjangan sertifikasi terketuk hatinya untuk memperhatikan mereka karena sudah mulai menggejala para operator mundur secara hormat maupun tidak hormat karena resiko yang mereka hadapi.
berikan mereka apresiasi, operator sekolah bagai mata tombak, tak nampak hasil kerja secara nyata, namun ketahuilah sangat vital jika mereka tak mau lagi peduli data.

Written By Deni Ranoptri on Kamis, 29 Agustus 2013 | 07.32

0 komentar

UN Dipastikan Tetap di Gelar Tahun Depan


Meski banyak kritik dan konvensi tandingan untuk menghapus UN, nampaknya hal-hal demikian bukan jadi acuan untuk tidak melaksanakan UN, Pemerintah pada hasil Konvensi sudah memutuskan untuk tetap menggelar Ujian Nasional tahun depan hal ini tertulis jelas pada berita yang dilansir pada jjpn.
Konvensi Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan selama dua hari 26-27 September 2013 salah satunya menyepakati pelaksanaan UN tahun depan tetap berjalan. Butir-butir hasil rumusan Konvensi UN ini akan dimasukkan ke dalam prosedur operasional standar (POS) UN.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menyampaikan, jika negara ini ingin maju harus ada ujian yang mengukur standar nasional itu sendiri. Karena itu diperlukan ujian yang mengukur kompetensi peserta didik di akhir masa belajar di satuan pendidikan.
“Akhirnya kita sepakat untuk tetap tahun depan melaksanakan UN dengan komposisi (UN:Nilai Sekolah) 60:40,” katanya pada penutupan Konvensi UN di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (27/09).
Musliar mengatakan, komposisi untuk menentukan nilai akhir  masih sama dengan penyelenggaraan UN pada tahun ini. Pada tahun-tahun ke depan, kata dia, baik nilai ujian sekolah maupun nilai UN, keduanya menentukan kelulusan peserta didik masing-masing dengan komposisi 100 persen.
“Saya kira ini langkah luar biasa yang bisa kita sepakati tadi malam dan tadi dipleno,” kata mantan Rektor Unand Padang itu.

Terkait penggandaan soal juga telah disepakati akan diserahkan ke daerah. Namun, masih akan dibahas apakah berbasis region atau provinsi. Karena bila diserahkan sepenuhnya ke daerah, belum tentu di masing-masing daerah punya percetakan yang mampu mencetak soal untuk daerahnya.

Sementara, untuk butir-butir rumusan tentang pengawasan dan pengamanan akan dimasukkan ke dalam POS. Sebelum POS itu disahkan akan dimintakan masukan terlebih dahulu kepada dinas pendidikan provinsi.
“Misal soal pemindaian dan pengiriman rapor kalau dimasukkan ke dalam rumusan kan terlalu detil. Mungkin itu akan kita akomodasi ketika kita membuat POS,” pungkas Musliar.
0 komentar
 
Support : Creating Website | Penulis Isna Fadliah | SDI SANDIKKA
Copyright © 2013. SDI SANDIKKA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Isna Fadliah
Proudly powered by Blogger